Rasa takut dan khawatir
tengah melanda penduduk dunia setelah beberapa media informasi memberitakan
adanya virus baru yang mematikan atau sindroma akut pernafasan yang terjadi di
seluruh penjuru dunia. Virus sars memakan banyak korban, bahkan banyak dokter
yang menjadi korban akibat virus ini, dan diyaqini bahwa virus yang mematikan
ini muncul pertama kali di rrc.
Terkadang virus ini
disebabkan oleh influenza biasa yang bisa sembuh setelah tiga atau empat hari,
terkadang virus ini menjadi berlipat-lipat dan berubah gen bawaannya serta
efeknya, dan hal itulah yang menyebabkan penyakit yang dikenal dengan penyakit
paru-paru. Dan penyakit ini sangat berbahaya, mengancam bahkan sekaligus
mematikan.
Oleh sebab berbahayanya
virus ini, who telah mengantisipasi tersebarnya virus yang akan mengancam
kesehatan penduduk dunia. Diantara beberapa sebab penularan bisa melalui
pernafasan saat penderita menghirup udara, bersentuhan, bersalaman dan
berdesak-desakan dengan keadaan udara yang berpolusi. Kemungkinan penularan
virus terjadi di sela-sela para penumpang pesawat dan para pelancong yang
berpindah ke pelbagai negara, apalagi mereka yang datang dari negara-negara
yang terdaftar oleh who sebagai negara yang diindikasikan adanya penyakit ini.
Selain itu ada gejala-gejala yang tampak pada si penderita adanya virus ini
seperti rasa pusing yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh rasa
lelah, pusing, rasa sakit di persendian, rasa mual , batuk, suhu badan mencapai
38 drajat celcius, dan sakit diare serta tidak adanya nafsu makan. Selain itu
penderita juga merasa kesulitan bernafas. Sedangkan mengetahui gejala-gejala
tersebut merupakan masalah yang sangat penting untuk mencegah timbulnya virus
sars.
Who menyatakan bahwa hingga
kini penyakit ini belum ada obatnya, kemungkinan penderita hanya diberikan obat
antiseptic untuk mencegah terjadinya bahaya. Masuknya virus itu melaui
pernafasan di tenggorokan. Dan terjangkitnya penyakit ini terjadi di sela-sela
percakapan, juga bisa dijumpai di rongga hidung yang bisa timbul gejalanya
antara 1-2 hari.
Ketua who gro harlem brundtland menjelaskan
bahwa kasus ini membutuhkan kerja sama dengan semua pihak untuk membahas
asal-usulnya dan menari solusi bagi para penderita serta mencegah berkembangnya
virus. Who menyatakan bahwa ada sekitar 4000 penderita yang tersebar di
berbagai negara sesuai dengan daftar yang dikategorikan sebagai tempat
terjangkitnya virus. Sebagai contoh di kanada, tepatnya di toronton, cina
tepatnya di hongkong, beijing, guangdong, shanxi dan di vietnam tepatnya di
taipe serta di singapura. Hal itu menunjukkan bahwa bahwa virus ini sudah
tersebar kelima benua. Peristiwa terjangkitnya virus sars ini pertama muncul di
kota guangdong, cina pada bulan nopember tahun lalu. Beberapa sumber menyatakan
bahwa mulanya tampak pada lima orang yang terjangkit virus sars, sehingga
beberapa hari kemudian virus ini menular ke orang lain. Informasi menyebutkan
bahwa di kanada telah meninggal dunia delapan orang yang disebabkan oleh virus
ini. Hal ini terjadi setelah dua orang meninggal dunia sebelum kejadian
tersebut. Seperti juga terjadi di nepal, 28 orang meninggal dengan sebab yang
sama. Sehingga who menegaskan bahwa virus sars telah menyebar di seluruh dunia.
Menteri kesehatan indonesia mengantisipasi
kemungkinan tersebarnya virus di indonesia, dan pihak kementerian telah
mewaspadai beberapa rumah sakit, kantor kesehatan, pelabuhan dan bandara akan
pentingnya antisipasi penularan penyakit ini terhadap penduduk sekitar. Sumber
lain mengatakan bahwa siapa saja bisa terserang sindroma akut pernafasan. Oleh
sebab itu pihak kementerian telah melakukan pelayanan khusus terhadap
masyarakat yang terjangkit penyakit ini dan menjadikan rumah sakit sulianti
yang terletak di jakarta utara sebagai pusat pelayanan penderita penyakit ini.
Selain itu departemen kementerian telah membagikan selebaran daftar orang-orang
yang tercatat oleh who sebagai penderita penyakit sars. Dalam hal ini pula
kementerian menghimbau masyarakat untuk pergi ke dokter jika merasa kesulitan
bernafas, batuk atau terjangkit demam hingga mencapai 38 celcius atau lebih.
Selain itu pihak kementerian baru mengumumkan adanya satu penderita virus sars
saja dari penduduk indonesia. Tetapi ada beberapa orang yang mengalami penyakit
yang serupa dengan virus yang mematikan.
Dalam masalah ini pihak kementerian berupaya
melakukan kerja sama dengan departemen transmigrasi dan transportasi, dengan
melarang warga indonesia mengunjungi negara yang yang dikategorikan sebagai
tempat wabah