ABSTRACT
Interferometer
can be utilized to determine index refraction a medium. One of interferometer type
utilized is michelson interferometer. Michelson interferometer purpose to
observe interference pattern while given by pressure variation. So index refraction a medium get to be known. According to dislocation fringe with absolute pressure made graph with equation y=mx+c. Where is relationship among dislocation fringe with absolute pressure is comparable reverse. Hereafter equation y=mx+c is utilized to account index refraction. Index refraction
of the air as experimentally
is 0.98±0.03. Besides that in
experiment we can know index refraction of the air while 1atm is 0.097±0.03.
Key word: Michelson Interferometer, Index Refraction, Absolute Pressure
1. Pendahuluan
Cahaya memiliki sifat
dapat merambat, media rambatan cahaya bermacam – macam. Media rambat cahaya
disebut dengan medium. Kerapatan suatu medium dapat mempengaruhi kecepatan arah
rambat cahaya. Menurut Christian Huygens (1629-1695) perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa
dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias. Secara matematis
persamaan indeks bias dapat dituliskan :
1.1
Dimana n =
Indeks Bias
c = Laju cahaya dalam rung hampa (3x108
m/s)
v = Laju cahaya dalam zat
Selain menunjukkan perbandingan cepat rambat cahaya
dalam suatu medium, indeks bias juga akan menunjukkan kerapatan optic suatu
medium (Prisadi, 2005).
Selain dipengaruhi oleh kerapatan suatu medium, indeks bias juga
dipengaruhi oleh tekanan udara. Secara teoritik, untuk
tekanan yang cukup rendah, hubungan antara indeks bias medium terhadap tekanan
bersifat linear. Untuk ruang hampa, dimana tekanannya sama dengan nol, indeks
biasnya sama dengan satu ( indeks bias ruang vakum). Dari eksperimen akan
diperoleh grafik hubungan antara indeks bias dengan tekanan gas. Kemiringan
dari grafik yang menghubungkan antara indeks bias dengan tekanan absolut dapat
dinyatakan dalam persamaan :
=
1.2
Ketika tekanan udara diturunkan dari menjadi maka akan terjadi perubahan indeks bias dari menjadi sehingga nantinya akan diketahui perubahan
lintasan optiknya ( Laud, 1988).
Salah satu alat yang dapat
digunakan untuk mengetahui nilai indeks bias suatu medium adalah Interferometer Michelson. Pada Interferometer
Michelson hasil interferensi berasal dari pemecahan amplitude. Prinsip dasar
dari interferometer adalah adanya interferensi menyebabkan terjadinya suatu
frinji akibat dari perbedaan lintasan optic (Resnick,1993).
Gambar di bawah
merupakan diagram skematik interferometer Michelson. Gambar 1.1 memperlihatkan
diagram interferometer Michelson. Berkas cahaya dari sinar laser akan
dipancarkan menuju pemisah berkas yang merefleksikan 50 % intensitas cahaya
datang dan mentransmisikan 50 % intensitas cahaya sisanya. Berkas cahaya datang
tersebut akan dipisahkan menjadi dua bagian; sebagian berkas cahaya
ditransmisikan menuju movable mirror dan berkas cahaya lainnya direfleksikan menuju
adjustable mirror . Kedua cermin tersebut
akan merefleksikan cahaya menuju pemisah berkas. Sebagian cahaya dari direfleksikan oleh pemisah berkas menuju layar
pengamatan dan sebagian cahaya dari ditransmisikan melalui pemisah berkas menuju
layar pengamatan.
Apabila salah satu lintasan Interferometer Michelson
diberi perubahan tekanan. Maka berakibat terjadi pergeseran frinji sebanyak N.
Nilai perbedaan panjang gelombang ini dapat dicari dengan menggunakan persamaan
:
1.3
Dimana
d adalah tebal sel vakum. Sel vakum diletakkan diantara beam splitter dan
movable mirror pada interferometer Michelson (Haiharan, 2007).
Pada interferometer Michelson digunakan laser sebagai
sumber cahaya. Laser merupakan cahaya monokramatik yang diperoleh dari adanya
emisi radiasi yang terstimulasi. Bentuk dari osilasi laser adalah gelombang
berdiri dalam resonator. Berkas radiasi laser bersifat intensif, koheren, dan
monokromatik. Intensitas dari laser sangat tinggi dan tidak konvergen. Pada
eksperimen, salah satu lintasan interferometer
Michelson diberi perubahan tekanan dengan menggunakan vacuum cell, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran frinji
sebanyak N. Pada akhir eksperimen
akan diperoleh data berupa perubahan tekanan pada vacuum cell ( dan perubahan frinji ( N ), sehingga nantinya
dapat dibuat grafik N
( ) dimana dari grafik tersebut akan diperoleh
gradient m yang akan digunakan untuk memperoleh nilai slope. Dengan nilai slope
tersebut akan dibuat persamaan garis lurus yang menggambarkan variasi indeks
bias terhadap tekanan. Dari grafik hubungan antara indeks bias terhadap tekanan
akan diperoleh indeks bias pada tekanan 1 atmosfer. Selanjutnya manfaat yang
akan diperoleh adalah tercapainya kesesuaian antara referensi dengan hasil
eksperimen.
0 komentar:
Posting Komentar