*manfaat
Radiasi-radiasi tersebut merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari, dan kita tidak dapat hidup tanpa radiasi-radiasi tersebut. Namun,
kita juga harus menyadari bahwa setiap radiasi alamiah dapat berakibat buruk.
Terlalu banyak inframerah dapat menyebabkan benda terbakar. Terlalu banyak
cahaya tampak dapat menyebabkan kebutaan, dan terlalu banyak ultraviolet dapat
mengakibatkan kanker kulit atau kulit terbakar.
Masyarakat
awam sering mendengar atau mengalami pemeriksaan kesehatan menggunakan sinar-x. Sinar-X digunakan dalam
bidang kedokteran untuk menggambarkan rangka tubuh manusia dan struktur tubuh
bagian dalam, mendeteksi benda-benda asing dalam tubuh, tulang patah, serta
beberapa penyakit, misalnya tuberkolosis (TBC) dan pembengkakan jantung. Namun,
bila tidak digunakan secara hati-hati, sinar-X dapat meningkatkan risiko kanker
dan bahkan dapat mengakibatkan kematian pasien. Akan tetapi, sifat-sifat
radiasi pengion dan cara untuk meminimalkan jumlah dosis yang diterima dari
penyinaran radiasi sinar-X telah dipahami. Karena itu, tak ada lagi alasan
untuk takut terhadap penyinaran sinar-X, sepanjang digunakan secara tepat. Kita
dapat meminimalkan pemakaian yang tidak tepat melalui pendidikan, pelatihan dan
penegakan hukum atau aturan dan ketentuan yang berlaku. Semua radiasi pengion
dapat digunakan secara luas untuk keperluan yang bermanfaat dengan tingkat
keamanan yang tinggi.
*bahaya
Sebagai
contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada
seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat
mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta
saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa
seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat
diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy, jiwanya tidak
mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan perawatan medis.
Jika
dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja
(tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai
contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan
eritema. Contoh lain, dosis yang sama jika diberikan ke organ reproduksi akan
menyebabkan mandul.
Efek
radiasi yang langsung terlihat ini disebut efek deterministik. Efek ini hanya
muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut dosis
ambang. Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama
setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh,
katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah
terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.
Jika
dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus),
kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh
tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja
sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut
baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun
kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung
terlihat ini disebut efek stokastik.
Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun
probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah
besar dan dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini
mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek
yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat
berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan
efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.
0 komentar:
Posting Komentar