2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
2.1.1
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah :
- Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi)
- Irreversibel (tidak kembali ke asal)
- dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
- Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
2.1.2
Perkembangan
Perkembangan adalah:
- Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
- Sel-sel berdiferensiasi.
- Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
- Proses ini berlangsung secara kualitatif.
- Irreversible
2.2 Tahapan
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
a)
Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Factor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Factor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu
1.
Perkecambahan epigeal :
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh :
perkecambahan kacang hijau.
2.
Perkecambahan hypogeal :
epikotil memanjang sehingga puluma keluar menembus kulit biji dan muncul diatas
permukaan tanah sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh :
perkecambahan kacang tanah.
b)
Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang
terjadi karena adanya meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan
titik tumbuh prmer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batan dimulai sejak
tumbuhan masih berupa embrio.
c) Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik kembali.
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik kembali.
2.3
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
2.3.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.
a. Gen
Gen merupakan dasar faktor internal yang paling
tidak bisa ditawar karene setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen
yang berbeda satu sama lain. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme
hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA menyandi protein, polipeptida
atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang
memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan
dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator
(pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya. Tentu
saja dalam DNA ini telah disandi sebagaimana rupa yang menentukan bentuk dan
pewarisan sifa dari induknya. Jadi begini Sahabat Blogger kalau yang mengontrol
seluruh pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ini.
b.
Hormon
Hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme
multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Dalam pertumbuhan ini peran
hormon ini sangatlah penting. berikut adalah daftar hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. berikut adalah beberapa hormon yang
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman:
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
Auksin merupakan senyawa
asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya. Pertama kali auksin
ditemukan pada ujung koleoptil kecambah Avena sativa. Pusat pembentukan auksin
adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan). Jika terkena sinar matahari, auksin
akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang
menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang
tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena
cahaya.
Fungsi auksin, yaitu:
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi
pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Giberilin
Gibberellin
merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii
yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
Fungsi gibberellin,
yaitu:
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3. Asam traumalin
Pertama kali dipelajari oleh Haberland. Pada percobaan yang dia lakukan,
jaringan tanaman dilukai kemudian di cuci bersih, ternyata bekas bidang luka
tidak membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka tersebut yang dibiarkan akan
terbentuk jaringa baru di dekat luka tersebut.
4. Kalin
4. Kalin
Kalin merupakan hormon yang
mempengaruhi pembentukan organ.
Hormon
kalin dibedakan menjadi 4 macam:
a. Rizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar, identik dengan vitamin B.
b. Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan batang.
c. Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun.
d. Antokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan pada bunga.
a. Rizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar, identik dengan vitamin B.
b. Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan batang.
c. Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun.
d. Antokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan pada bunga.
5. Asam Absisat
Asam
Abscisat (ABA) adalah penghambat (inhibitor) pertumbuhan merupakan lawan dari
giberelin dan auksin. Hormon ini memaksa dormansi, mencegah biji
dariperkecambahan dan menyebabkan rontoknya daun, bunga dan buah. Secara
alamitingginya konsentrasi asam abscisat ini dipicu oleh adanya stress oleh
lingkunganmisalnya kekeringan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa.
6. Gas Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen.
Etilendisintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih
cepat. Selainetilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik,
yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di gunakan
para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Oleh karena itu buah yang
tua sering diletakkan ditempat tertutup (diperam) agar cepat masak.
Etilen merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai dalam bentuk gas. senyawaini
memaksa pematangan buah, menyebabkan daun tanggal dan merangsang
penuaan.Tanaman sering meningkatkan produksi etilen sebagai respon terhadap
stress dansebelum mati. Konsentrasi etilen fluktuasi terhadap musim untuk
mengatur kapanwaktu menumbuhkan daun dan kapan mematangkan buah.Selain memacu
pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkanbatang, mendorong
gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan
dominansi apikal dan inisiasiakar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
2.3.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan (nutrien), suhu, oksigen, dan nilai pH (tingkat keasaman).
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan (nutrien), suhu, oksigen, dan nilai pH (tingkat keasaman).
1. Makanan (nutrien)
Makanan (nutrien) adalah sumber energi dan sumber materi
untuk mensintesis berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air
saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga
beberapa unsur unsur minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh
tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2:
- Makronutrien yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikronutrien yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.
Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
- Makronutrien yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikronutrien yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.
Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
2. Air
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.
3. Suhu
Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh. Suhu dimana
tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal disebut dengan
suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan untuk
tumbuh disebut suhu minimum sedangkan suhu tertinggi yang masih memungkinkan
tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maximum.
4. Kelembapan
Pengeruh kelembapan udara berbeda
terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi
pertumbuhan tumbuhan.
5. Cahaya
Pada umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya
juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Adapun tumbuhan yang dapat berbunga
pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu
gelapnya malam). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya
penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya) . Mengapa hal itu dapat terjadi karena
pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini dalam
pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.
6. Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses
respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat memeroleh energi untuk
pertumbuhannya. Tumbuhan yang kekurangan oksigen dapat mengalami kematian.
7.
Nilai pH (Tingkat keasaman)
Nilai pH yang dimaksud adalah ph tanah. Nilai pH dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini karena nilai pH
menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsure hara dalam tanah. Jika
nilai pH tidak sesuai tanaman dapat mengalami keracunan.
2.4. Hipotesis
1. Menurut
dugaan penulis bahwa cahaya matahari dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau karena tumbuhan mempunyai klorofil untuk berfotosintesis.
2. Tumbuhan kacang hijau yang ditanam tanpa
cahaya matahari hasilnya berbeda dengan tumbuhan kacang hijau yang ditanam dengan
menggunakan cahaya matahari.
3. Kacang
tanah merupakan tipe perkecambahan hypogeal sedangkan kacang tanah merupakan
tipe perkecambahan epigeal.
HAL
|
Deskripsi
|
Warna daun
|
Kacang
tanah dan kacang hijau tidak tumbuh daun meskipun diletakkan pada tempat
gelap terang maupun yang gelap .
|
Warna batang
|
-
Kacang tanah yang
diletakkan pada tempat yang gelap maupun terang tidak tumbuh batang yang
maksimal (hanya tumbuh sedikit) namun dapat dilihat semakin hari ujung batang
dapa tanaman yang diletakkan pada tempat gelap lebih segar daripada yang
diletakkan pada tempat gelap
-
Kacang hijau yang
diletakkan pada tempat terang ada sebagian yang tidak tumbuh batangnya, pada
kacang hijau yang muncul batangnya makin hari makin berwarna pucat (gelap),
sedangkan kacang hijau yang diletakkan pada tempat yang gelap batangnya
tumbuh semua namun dengan ukuran yang berbeda-beda makin hari batangnya
tampak segar.
|
Keadaan daun (permukaannya rata atau kering )
|
Kacang
tanah dan kacang hijau tidak tumbuh daun, jadi tidak dapat diamati keadaan
daunnya.
|
Keadaan batang (kukuh atau roboh )
|
Kacang
hijau yang diletakkan pada tempat
|
Keadaan akar ( ujung akar meruncing atau menebal )
|
Kacang
hijau dan kacang tanah tidak mengalami pertumbuhan pada batang
|
Keadaan tanaman (hidup atau mati )
|
Kacang
tanah yang diletakkan pada tempat gelap maupun terang masih tetap hidup,
sedangkan kacang hijau yang diletakkan pada tempat terang ada yang sebagian
hidup dan ada yang busuk(mati)
|
4.2 Fakta
Penelitian
Dari
praktikum yang telah kami lakukan, terbukti bahwa:
ü Kacang
hijau dapat tumbuh namun jelas tampak berbeda dari bentuk atau ukurannya. Kacang
hijau yang diletakkan pada tempat gelap dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih
tinggi daripada kacang hijau yang diletakkan pada tempat terang.
ü Kacang
hijau masuk dalam tipe perkecambahan epigeal terbukti dari penjelasannya bahwa perkecambahan
epigeal ,kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Sedangakan kacang
tanah masuk dalam tipe perkecambahan hipogeal terbukti dari penjelasannya bahwa
perkecambahan hipogeal, plumula menembus kulit biji .
4.3.
Pengolahan data
Data diolah yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif.
4.4Analisis
hasil Penelitian
ü Hasil
dari data pengamatan menunjukkan adanya perbedaan tumbuh dan kembangnya kacang
hijau dan kacang tanah yang kemungkinan besar disebabkan oleh faktor cahaya
yang didapat dari lingkungan.
ü Kacang hijau dan kacang tanah yang diletakkan pada tempat gelap
mengalami perubahan pada perkembangan dan pertumbuhan yang lebih cepat daripada
kacang hijau dan kacang tanah yang diletakkan pada tempat terang.
ü Kacang hijau dapat termasuk dalam perkecambahan epigeal sedangkan
kacang tanah termasuk dalam perkecambahan hipogeal.
5.1 KESIMPULAN
Ø Ada
2 faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu faktor
internal dan eksternal.
Ø Cahaya
memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan namun, cahaya juga dapat menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon
perumbuhan).
Ø Kacang
hijau merupakan tanaman yang memiliki tipe perkecambahan epigeal, sedangkan
kacang tanah merupakan tanaman yang memiliki tipe perkecambahan hypogeal.
DAFTAR PUSTAKA
Book:
Kusumawati,
Rohana dan M.Luthfi Hidayat.2012.Biologi.Klaten.Intan
Pariwara
Sudjadi,
Bagod dan Siti Laila.2007. Biologi.Jakarta.Yudhistira
Website:
Erni
Yunita, 2011. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. [online] Available at :
< http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan>,
[Accessed 25 juli 2012]
0 komentar:
Posting Komentar