PENGENALAN SOFTWARE RES2DINV
Rizqi Dias Kurniawati
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
16 Desember 2011
ABSTRACT
RES2DINV is a computer program that will automatically determine a two dimensional (2-D) resistivity model for the subsurface for the data obtained from electrical imaging surveys. On trajectory topography Result 6 utilizes Res2dinv before iteration with after iteration points out distinctive accurate one. Which is point RMS before at iteration is 44% with resistivity point ranging among 1,73 Ωm- 58000Ωm after iteration assesses RMS is 0,95% by ranging resistivity point among 45,9Ωm-1083Ωm. So after topography result done by iteration has resistivity point accuracy better in comparison with topography before done by iteration. Resistivity point on usufructs topography to point out type significant geological one is contained on trajectory that is measured / at observation.
Key words: res2dinv, resistivity, topography
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum geofisika dapat diartikan sebagai suatu kajian yang terstruktur tentang fenomena alam, pengukuran dan karakterisasinya serta penggunaannya untuk pencarian sumber daya alam, khususnya ditinjau dari aspek-aspek fisika. Untuk memahami geofisika secara baik, diperlukan dasar-dasar yang kuat dalam fisika, geologi dan matematika.
Jika kita berbicara tentang metoda-metoda geofisika, biasanya kita mengacu pada metoda-metoda berikut Metoda seismik , Metoda elektromagnetik, Metoda medan potensial dan Metoda geolistrik. Jika kita tinjau metoda-metoda geofisika, sebagian besar berdasar pada prinsip-prinsip fisika yang sangat sederhana. Contohnya, metoda geolistrik tahanan jenis yang didasari oleh hukum Ohm. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pengolahan data digunakan software yaitu Res2dinv.
Res2Dinv adalah program komputer yang secara automatis menentukan model resistivity 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey geolistrik. Data hasil pengukuran di lapang merupakan data resistivitas semu. Agar data dapat dieksekusi oleh Res2dinv maka data yang berasal dari exel disave di notepad. Pengolahan data selanjutnya adalah memasukkan data ke software Res2Dinv untuk memperoleh nilai resistivitas dan model dari data tersebut. Oleh karena itu diperlukan praktikum tentang pengenalan software Res2dinv agar mampu menginversi data hasil pengukuran resistivitas semu menjadi informasi resistivitas suatu lapisan atau media pengukuran yang akurat. Serta mendapatkan mendapatkan model interpretasi bawah permukaan secara 2 Dimensi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, timbul rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu:
1. Bagaimana hasil Topografi lintasan 6 dengan menggunakan Res2dinv?
2. Apa saja jenis – jenis material geologi yang mungkin ada berdasarkan nilai resistivitas pada topografi lintasan 6 yang telah diiterasi?
3. Apa pengaruh nilai RMS terhadap keakuratan nilai resistivitas pada lintasan 6?
1.3 Tujuan
Praktikum ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui hasil Topografi dari data lintasan 6 dengan menggunakan Res2dinv
2. Mengetahui jenis – jenis material geologi yang mungkin ada berdasarkan nilai resistivitas pada topografi lintasan 6 yang telah diiterasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh nilai RMS terhadap keakuratan nilai resistivitas pada lintasan 6.
1.4 Manfaat
Setelah melakukan percobaan, maka manfaat yang diharapkan adalah dapat memberi informasi tentang lokasi atau letak material geologi yang terkandung dalam suatu lintasan, mendapatkan model dari suatu data dan mendapatkan nilai resistivitas dari suatu data. Sehingga nantinya dapat digunakan untuk penentuan berbagai kandungan material geologi bawah permukaan bumi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Metode Geolistrik adalah suatu teknik investigasi dari permukaan tanah untuk mengetahui lapisan-lapisan batuan atau material berdasarkan pada prinsip bahwa lapisan batuan atau masing-masing material mempunyai nilai resistivitas atau hambatan jenis yang berbeda-beda. Tujuan dari survei Geolistrik adalah untuk menentukan distribusi nilai resistivitas dari pengukuran yang dilakukan di permukaan tanah. Nilai resistivitas atau sering disebut sebagai nilai resistivitas sebenarnya (ρ) diperoleh berdasarkan resistivitas semu (ρa). Hubungan antara nilai resistivitas sebenarnya (ρ) dan nilai resistivitas semu (ρa) merupakan hubungan yang kompleks. Nilai resistivitas sebenarnya (ρ) diperoleh melalui melalui proses inversi nilai resistivitas semu (ρa). Inversi dalam Res2dinv merupakan proses pemodelan nilai resistivitas sebenarnya (ρ) berdasarkan nilai resistivitas semu (ρa) (Telford,430)
Tabel 1
Nilai resistivitas dari material Geologi
(Telford,422).
Pengolahan data resistivitas dapat dilakukan dengan menggunakan komputer dan software Res2Dinv. Software Res2DInv menggunakan algoritma Least Square saat proses inversi dilakukan. Algoritma Least Square dalam software Res2DInv terdiri atas dua macam algoritma yaitu:
1. Standard Smoothness-Constrain Least Square Inversion, digunakan untuk zona dengan batas antar material cenderung gradual atau tidak memiliki kontak yang tajam.
2. Robust Constrain Least Square Inversion, digunakan untuk zona dengan batas kontak antar material yang tajam misalnya zona patahan atau kontak batuan intrusif-lapisan mineral logam (Geotomo,15).
Hasil inversi merupakan model distribusi nilai resistivitas material bawah permukaan Bumi yang dapat disebut resistivity pseudosection atau inverse model resistivity section. Model yang diperoleh melalui proses inversi akan selalu memiliki nilai residual error atau root mean squared error (RMSE). Iterasi dapat dilakukan beberapa kali untuk menurunkan nilai error yang ada. Iterasi merupakan proses perhitungan ulang dari data yang dimasukkan dalam fungsi matematis yang sama secara berulang-ulang untuk memperoleh hasil yang diinginkan (Loke,237).
Nilai RMSE menunjukkan tingkat perbedaan dari pengukuran nilai resistivitas material terhadap nilai resisitivitas material yang sebenarnya. Semakin besar nilai RMSE maka model yang diperoleh dari proses inversi akan semakin halus. Model yang halus dengan nilai RMSE yang tinggi cenderung semakin tidak mewakili kondisi sebenarnya dilapangan. Interpretasi dari model distribusi nilai resistivitas material bawah permukaan Bumi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai resistivitas material dan pola distribusinya. Faktor-faktor tersebut antara lain jenis batuan, komposisi dan kondisi Alam (Nostrand, 189).
BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan software Res2dinv adalah
1. Seperangkat data input
Berfungsi sebagai bahan/data yang akan diolah yang diperoleh dari survey geolistrik.
2. Komputer
Berfungsi sebagai alat untuk mengolah data.
3. Software Res2Dinv
Berfungsi sebagai perangkat lunak untuk memberi informasi morfologi bumi yang hasil datanya telah diolah menjadi bentuk kurva atau gambar model 2D.
3.2 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dalam praktikum pengenalan software Res2dinv diantaranya :
1. Program Res2Dinv yang sudah terinstal dibuka filenya.
2. Pada menu “file” diklik, kemudian “read data file” dipilih dan diklik, lalu data yang diinginkan dipilih untuk dirunning.
3. Menu “inversion” diklik, kemudian poin “least square inversion” diklik, sehingga hasil akan tergambar.
4. Nilai error dapat diminimalkan yaitu dengan, memilih menu “edite”, lalu “exterminate bad datum points” diklik.
5. Agar peta topografi dapat ditampilkan maka menu “display” diklik, lalu “show inversion result” dipilih.
6. Selanjutnya menu “display section” dklik, lalu menu “include topography in model display” dipilih.
7. Maka gambar topografi akan ditampilkan
3.3 Metode Analisis
ü Pengolahan Data
Menentukan nilai resistivitasdengan mengolah data menggunakan software Res2Dinv untuk menampilkan model gambar, peta topografi, dan jenis dari lapisan.
ü Analisis Data
Melakukan analisa peta2D untuk mengetahui keberadaan/posisi jenis suatu lapisan dalam lintasan yang diteliti dan menginterpretasikannya dengan membandingkan dengan Tabel 1.
DAFTAR PUSTAKA
Geotomo Software. 2007. Rapid 2-D Resistivity & IP Inversion UsingThe Least-
Squares Method . Malaysia : Penang.
Loke, M.H. 1999. Electrical Imaging Surveys for Environmental and Engineering
Studies: A Practical Guide to 2-D and 3-D Surveys. Malaysia: Penang.
Nostrand. 1966. Interpretation of Resistivity Data. Washington: Geological Survey.
Telford, WM.1990. Applied Geophysics Second Edition. Cambridge University Press,
Cambridge: London, New York, Melbourne.