Mengenai Saya

Foto saya
jember, Jawa timur, Indonesia
Alumni fisika MIPA Universitas Jember


Film tipis polimer organik merupakan bagian yang sangat penting dalam perkembangan teknologi fotonik seperti untuk  integrated optics, laser, LED, sel surya dan divais optik nonlinier. Pandu gelombang planar sangat cocok dikembangkan untuk  integrated optics (IO), karena mudah difabrikasi dan dapat diintegrasi dengan komponen optik yang lain. Untuk aplikasi pandu gelombang planar, terdapat persyaratan film tipis yang sangat  berkaitan dengan kualitas optik. Kualitas film tipis yang dinyatakan  dengan optical loss akan menentukan performans atau kinerja dari divais yang dibuat. Film tipis untuk pandu gelombang planar harus transparan, mempunyai indeks bias dan ketebalan yang homogen, dan mempunyai permukaan yang halus. Mendapatkan film tipis yang berkualitas baik merupakan kendala utama untuk aplikasi, sehingga banyak upaya yang dilakukan berkaitan dengan hal tersebut.  Upaya fabrikasi film tipis untuk pandu gelombang dari bahan polimer ONL sudah banyak dilaporkan dalam literatur. Ada  dua proses yang biasa dipergunakan untuk fabrikasi film tipis yaitu proses deposisi (deposition) dan proses dalam fasa larutan (solution phase). Khusus untuk fabrikasi film tipis bahan polimer banyak digunakan proses larutan seperti  solution casting,  doctor blading,  dipcoating, dan spincoating. Semua teknik tersebut dapat memberikan kualitas optik yang baik, namun film yang dihasilkan cenderung tidak isotropik dan mengandung ketidakmurnian akibat pengaruh pelarut. Salah satu metoda fabrikasi film tipis polimer yang banyak dipakai adalah spincoating. Pada metoda tersebut terdapat beberapa parameter yang dapat dikontrol dengan mudah antara lain konsentrasi larutan, suhu pemrosesan dan kecepatan serta lama rotasi. Ketebalan film yang dihasilkan juga ditentukan oleh pemilihan parameter tersebut.  Kemungkinan optimasi parameter tersebut menyebabkan metoda spincoating banyak dipakai baik untuk tujuan komersial dalam industri mikroelektronika maupun untuk penelitian dalam skala laboratorium. Namun demikian, kualitas film yang diperoleh belum memenuhi syarat bagi aplikasi fotonik (photonic grade) karena masih dihinggapi dengan berbagai masalah pokok seperti transparansi film, inhomogenitas ketebalan dan kehalusan permukaan. Untuk aplikasi ini masih diperlukan ketepatan pemilihan parameter pemrosesan yang lebih cermat.Sejauh ini sudah banyak usaha yang dilakukan untuk mencari parameter fabrikasi yang tepat untuk menghasilkan film tipis berkualitas baik dengan menggunakan teknik  spincoating. Di antara hasil yang telah dilaporkan terdapat beberapa masalah penting dalam fabrikasi film tipis. Masalah yang pertama adalah efek kulit jeruk (orange peel) yang dilaporkan oleh Lai dan Spangler.  Efek tersebut muncul akibat penggunaan pelarut yang mempunyai titik didih (boiling point, Tb) rendah. Untuk mengatasi masalah efek kulit jeruk, Holland telah mendefenisikan batasan Tb dari pelarut yang tepat dipakai untuk fabrikasi film dengan teknik  spincoating. Masalah kedua adalah transparansi film yang kurang memadai sebagaimana dikenal sebagai masalah cloudiness. Masalah ini muncul akibat sifat higroskopik dari pelarut. Telah dilaporkan  bahwa untuk masalah tekstur ‘kulit jeruk’, fabrikasi harus dilakukan dalam atmosfir nitrogen. Namun hasil yang diperoleh sejauh itu ternyata belum memuaskan dan masalah kualitas film masih menjadi kendala pokok hingga saat ini. Baru-baru ini telah dilaporkan tentang pengaruh kecepatan rotasi  dan konsentrasi larutan. terhadap kualitas film. Efek dari masing parameter fabrikasi tersebut hanya dikaji secara terpisah. 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

kak, boleh tahu daftar pustakanya? terimakasih

Posting Komentar

About