Mengenai Saya

Foto saya
jember, Jawa timur, Indonesia
Alumni fisika MIPA Universitas Jember

TATANAN GEOLOGI  BUMI (Litosfer)

Bumi  mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung  permukaan  Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan  udara  ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Ilmuwan membagi sistem Bumi yang kompleks dan saling berhubungan ke dalam 4 kelompok/sphere. Keempat kelompok itu, yaitu atmosfer, hidrosfer, litosfer dan biosfer, menentukan proses alamiah di planet bumi. Kali ini kita akan menyelidiki litosfer. Litosfer termasuk dalam kerak Bumi dan bagian teratas mantel Bumi. Ketebalannya sangat bervariasi, dari sekitar 3 mil (5 km) sampai 65 mil (100 km). Kerak ini, cangkang yang rapuh yang tersusun dari lempengan tektonik yang mengapung pada mantel Bumi, terbagi menjadi 2 bagian: kerak benua yang lebih tebal dan kerak samudra yang lebih tipis.
Terfragmentasi menjadi 7 lempeng tektonik utama dan 12 lempeng yang lebih kecil, kerak ini mengapung di atas massa semipadat pada mantel bagian atas. Mantel yang lebih bawah, keadaannya lebih plastis, dalamnya sekitar 1.800 mil (2.900 km), lalu bergabung dengan inti Bumi yang cair.
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat.
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.

Struktur Lapisan Kulit Bumi (Lithosfer)

Terdapat dua tipe litosfer :
·     Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
·     Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic

Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a.    Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b.    Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c.    Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Gambar : Struktur Lithospheric. Bagian Kiri Menunjukkan oceanic lithosphere; Bagian kanan menunjukkan continental lithosphere. Digambar ulang oleh Keary and Vine (1996)


Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1.    Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. - Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit.
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Perhatikan gambar penampang bumi berikut ini:
A.  Batuan Beku
1.  Batuan beku dalam / plutonik: terjadi karena magma membeku di dalam kulit bumi. Contoh: granit, slenit, diorit, gabro
2.      Batuan beku gang / porfiri: terjadi karena magma membeku pada celah-celah kulit bumi. Conth: granit, porfirit, diorit
  1. Batuan beku luar / efusit: Terjadi karena magma membeku di permukaan bumi. Contoh: Andesit, riolit, basalt



B.  Batuan sedimen
 
Batuan sedimen dapat dikenal dengan dari bentuk dan ukuran butir komponen penyusunnya dan komposisi. Secara umum butiran batuan sedimen mengesankan adanya mekanisme transportasi yang terlihat dari butirannya yang terkesan mengalami penggerusan. Setiap butiran komponen penyusunnya tampak benar-benar terpisah satu sama lain dengan kata lain tidak ada kesan tumbuh bersama. Hubungan antar butiran penyusunnya juga mengesankan kehadiran melalui bantuan media traspotasi yang terlihat dari butiran yang benar-benar terpisah satu sama lain. Keadaan ini berbeda dengan batuan beku atau batuan metamorf. Pada kedua jenis batuan tersebut butiran mineral penyusunnya dapat saling mengunci karena tumbuh atau terbentuk di dalam lingkungan yang relatif sama dan berdampingan dengan kontak fisik.
1. Berdasarkan bahan pembentuk:
·       Organis: Batu bara, batu kapur
·       Anorganis: Batu pasir
2. Berdasarkan tenaga yang mengendapkan
·       Aquatis (air sungai): pasir, lumpur
·       Aeolis (angin): Sand dunes
·       Glasial (gletser): Morena
·       Marine (air laut): Delta
3. Berdasarkan tempat diendapkan
·       Teristris (daratan): Tanah lost
·       Fluvial (Dasar sungai): Pasir
·       Limnis (rawa): tanah gambut
·       Glasial (padang es): Morena
·       Marine (Laut): Batu kapur
C.  Batuan Metamorf
1.    Kontak
2.    Dinamo
3.    Pneumalitis kontak

Batuan metamorfik mudah dikenal dari mineral penyusunnya yang kristalin dan umumnya berbentuk lempengan, memanjang atau pipih. Pada satu sampel batuan, sering kita melihat kesan penjajaran di satu sisi dan kesan berbutir di sisi yang lain yang tegak lurus dengannya.
Batuan metamorf mudah dibedakan dari komponen penyusunnya dan kenampakan fisiknya. Sering batuan metamorfik memiliki kenampakan seperti batuan beku, tetapi kita dapat membedakannya dari batuan beku dari kehadiran mineral-mineral pipih atau mika dan adanya kenampakan butiran yang terorientasi. Kehadiran mineral pipih yang banyak terkadang membuat batuan metamorfik tampak seperti tersusun oleh lempengan mineral yang mudah dipisahkan seperti lembaran kertas. Sementara kehadirn mika sering memberi kenampakan berkilat pada permukaan batuan. Perlu diingat bahwa faktor temperatur dan tekanan adalah dua hal penting dalam pembentukan batuan metamorfik. Faktor tekanan itulah yang menimbulkan penjajaran mineral di dalam batuan metamorfik. Kehadiran mineral mika merupakan indikator penting yang membedakan batuan metamorfik dari batuan beku, dan menentukan tingkat metamorfime yang dialami batuan metamorfik.
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.

v Pemanfaatan lithosfer

Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.


0 komentar:

Posting Komentar

About